Indeks Masyarakat SIpil (IMS) merupakan alat untuk menilai tingkat kesehatan masyarakat sipil yang awalnya dikembangkan oleh CIVICUS. Oleh YAPPIKA (link: yappika.or.id) alat ini dimodifikasi untuk melakukan pengukuran kesehatan masyarakat sipil di Indonesia. Dalam pengukuran indeks itu, dalam IMS terdapat 4 dimensi, 25 subdimensi, dan 74 indikator.
Di tingkat nasional, IMs menilai kesehatan masyarakat sipil dengan berbagai sumber, termasuk di antaranya mengandalkan hasil-hasil kajian lembaga lain. Di tingkat kabupaten, pengukuran indeks lebih kuat dengan model partisipasi. Pengukuran oleh YAPPIKA di tingkat kabupaten telah dilakukan beberapa kali dan dapat memberikan gambaran dan penejelasan naik turunnya kesehatan Indeks masyarakat sipil.
Selain sebagai alat pengukuran, proses (dan hasil) pengukuran ini juga ditujukan sebagai refleksi bagi kelompok masyarakat sipil di kabupaten untuk menilai kondisi mereka dan menyusun rencana-rencana aksi berdasarkan hasil pengukuran tersebut.
IMS lebih melihat sisi makro dari tingkat kesehatan masyarakat sipil di suatu daerah. Diperlukan metode lain atau pertanyaan tambahan dalam IMS jika ingin melihat hubungan antar indikator maupun antara indikator dengan hasil studi yang lain.